Rabu, 22 April 2015

kekhasan atom karbon,senyawa organik dan non organik

BAB1. kekhasan atom karbon


Atom karbon mempunyai nomor atom 6, sehingga dalam sistem periodik terletak pada golongan IVA dan periode 2. Keadaan tersebut membuat atom karbon mempunyai beberapa keistimewaan sebagai berikut.
1. Atom Karbon Memiliki 4 Elektron Valensi
Berdasarkan konfigurasi keenam elektron yang dimiliki atom karbon didapatkan bahwa elektron valensi yang dimilikinya adalah 4. Untuk mencapai kestabilan, atom ini masih membutuhkan 4 elektron lagi dengan cara berikatan kovalen. Tidak ada unsur dari golongan lain yang dapat membentuk ikatan kovalen sebanyak 4 buah dengan aturan oktet.

2. Atom Unsur Karbon Relatif Kecil
Ditinjau dari konfigurasi elektronnya, dapat diketahui bahwa atom karbon terletak pada periode 2, yang berarti atom ini mempunyai 2 kulit atom, sehingga jari-jari atomnya relatif kecil. Hal ini menyebabkan ikatan kovalen yang dibentuk relatif kuat dan dapat membentuk ikatan kovalen rangkap.

3. Atom Karbon Dapat Membentuk Rantai Karbon
Keadaan atom karbon yang demikian menyebabkan atom karbon dapat membentuk rantai karbon yang sangat panjang dengan ikatan kovalen, baik ikatan kovalen tunggal, rangkap 2, maupun rangkap 3. Selain itu dapat pula membentuk rantai lingkar (siklik).



4 Atom Karbon memiliki perbedaan kedudukan dalam suatu rantai karbon
  • Atom C primer          :  atom C yang mengikat langsung 1 atom C yang lain
  • Atom C sekunder     :  atom C yang mengikat langsung 2 atom C yang lain
  • Atom C tersier          :  atom C yang mengikat langsung 3 atom C yang lain
  • Atom C kuarterner  :  atom C yang mengikat langsung 4 atom C yang lain



BAB 2.senyawa organik dan non organik

 

Pendapat Para Ahli Tentang Senyawa Organik dan Non organik


Karl Wilhelm Scheele


 




          Pada tahun 1780, seorang bernama Karl Wilhelm Scheele (1742 – 1786) membedakan senyawa menjadi dua kelompok, yaitu: 

  1. Senyawa organik, adalah senyawa yang dihasilkan oleh makhluk hidup. 
  2. Senyawa anorganik, adalah senyawa yang dihasilkan oleh benda mati.








Jons Jacob Berzelius




      Tahun 1807, Jons Jacob Berzelius (1779 – 1848) menyatakan teori vis vitalis, yaitu bahwa senyawa-senyawa organik hanya dapat dibuat di dalam tubuh makhluk hidup dengan bantuan daya hidup (vis vitalis),sehingga menurutnya tidak mungkin senyawa organik dibuat di laboratorium dengan menggunakan bahan senyawa anorganik.












Friederich Wohler





Friederich Wohler (1800 – 1882) yang juga murid Berzelius berhasil menumbangkan teori sebelumnya, setelah dia berhasil menyintesis senyawa organik. Senyawa tersebut adalah urea (yang biasa dihasilkan dari urine makhluk hidup) dengan menggunakan zat anorganik, yaitu dengan mereaksikan perak sianat dengan amonium klorida membentuk amonium sianat. 
 







Perbedaan Senyawa Organik Dan Non Organik




Mengidentifikasi Atom Karbon
     Jika Anda membeli roti bakar, biasanya terbentuk kerak hitam di permukaan roti. Apakah yang menyebabkan timbulnya kerak tersebut?. Kerak hitam pada roti bakar tersebut mengandung atom karbon. Hal ini disebabkan pada pembakaran tidak sempurna akan menghasilkan arang atau karbon, sedangkan pembakaran sempurna akan menghasilkkan CO2. 
Uji Senyawa Karbon
  •   Uji Air Kapur
        Bertujuan untuk menguji keberadaan gas CO2. Adanya gas CO2 berarti menunjukkan bahwa senyawa tersebut mengandung C dan O. Uji air kapur dilakukan dengan cara melewatkan gas CO2 yang terbentuk ke dalam larutan kapur. Dapat dilakukan melalui percobaan sederhana. 
        Salah satu metodenya adalah dengan menggunakan lilin (C20H42) yang direaksikan dengan oksigen dari udara (dibakar), hasil pembakaran lilin dilewatkan ke dalam larutan Ca(OH)2 1%, seperti ditunjukkan pada Gambar

             Ketika lilin terbakar terjadi reaksi antara lilin dan oksigen dari udara. Jika pembakarannya sempurna, terjadi reaksi:
2C20H42(s) + 61O2(g) →40CO2(g) + 42H2O(g)
            Gas CO2 dan uap air hasil pembakaran akan mengalir melalui saluran menuju larutan Ca(OH)2. Bukti adanya CO2 ditunjukkan oleh larutan menjadi keruh atau terbentuk endapan putih dari CaCO3 (perhatikan Gambar). Persamaan reaksinya:
CO2(g) + Ca(OH)2(aq) →CaCO3(s) + H2O(l).

  • Uji kertas kobalt 
           Digunakan untuk menguji adanya H2O. Adanya H2O berarti menunjukkan adanya unsur H dan O. Pengujian menggunakan kertas kobalt ini dilakukan dengan cara menyentuhkan kertas kobalt kepada uap air hasil pembakaran senyawa karbon. Jika
bereaksi dengan uap air, kertas kobalt yang berwarna biru akan berubah warna menjadi merah jambu.
Kertas kobalt + Uap air   →    Kertas kobalt
(biru)                                       (merah jambu)

0 komentar:

Posting Komentar

@RISEK-FAMILY. Diberdayakan oleh Blogger.